Nyicip.id - Tahu tek, siapa yang tidak mengenalnya? Makanan khas Surabaya yang satu ini sudah lama menjadi favorit banyak orang. Saya sendiri pertama kali mencicipi tahu tek saat berkunjung ke Surabaya beberapa tahun lalu. Saya ingat betul bagaimana rasa gurih tahu, tauco yang sedikit pedas, dan irisan lontong berpadu sempurna di mulut. Tak hanya rasanya yang bikin ketagihan, tapi sejarah di balik kuliner ini juga menarik untuk ditelusuri.
Tahu tek berasal dari makanan kaki lima yang sangat ikonik di Surabaya, yang dulu dijual dengan menggunakan gerobak dorong. Nah, saya penasaran banget dengan asal usulnya, dan makin penasaran setelah mengetahui kalau ternyata ada banyak cerita yang beredar mengenai asal usul kuliner legendaris ini. Jadi, mari kita sama-sama menelusuri jejak sejarah tahu tek yang kaya akan tradisi dan citarasa.
Cerita Legenda: Tahu Tek yang Dikenal Sejak Era Kolonial
Salah satu cerita yang sering terdengar adalah bahwa tahu tek pertama kali muncul di Surabaya pada masa kolonial. Pada saat itu, masyarakat Jawa Timur sudah memiliki kebiasaan makan tahu yang diolah dengan berbagai cara. Tahu yang digunakan dalam hidangan ini adalah tahu yang digoreng hingga sedikit garing, kemudian dipadukan dengan berbagai bahan lain seperti lontong, telur, dan tauco.
Seiring berjalannya waktu, tahu tek semakin populer. Kabarnya, hidangan ini sering dijajakan oleh pedagang kaki lima yang mengunjungi kampung-kampung di Surabaya. Konon, nama “tek” berasal dari suara ketukan dari alat yang digunakan pedagang untuk mengocok bumbu atau tauco yang dicampur dengan bahan lainnya. Suara ketukan itu terdengar seperti “tek-tek-tek,” dan akhirnya nama itu menjadi identik dengan hidangan yang satu ini. Seiring berkembangnya zaman, tahu tek juga semakin bervariasi. Ada yang menambahkannya dengan kerupuk udang, ada yang lebih suka menggunakan lontong ketimbang nasi, dan ada juga yang menambahkan kecap manis untuk menambah cita rasa.
Tahu Tek sebagai Hidangan Rakyat yang Merakyat
Bagi saya, salah satu hal yang menarik tentang tahu tek adalah betapa merakyatnya makanan ini. Tak seperti masakan-masakan mewah yang hanya bisa dinikmati di restoran kelas atas, tahu tek justru lebih identik dengan makanan jalanan yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Dari anak muda hingga orang tua, tahu tek selalu punya tempat di hati mereka. Saya masih ingat betapa mudahnya menemukan pedagang tahu tek di Surabaya, bahkan di pinggir jalan atau di dekat pasar-pasar tradisional.
Pada masa awal kemunculannya, tahu tek mungkin hanya dapat ditemukan di Surabaya, namun seiring dengan popularitasnya, makanan ini mulai tersebar ke kota-kota lain di Jawa Timur, bahkan hingga ke luar kota. Saya juga pernah melihat pedagang tahu tek di Jakarta, meski jumlahnya tidak sebanyak di Surabaya. Bagi saya, setiap kali menikmati tahu tek, itu seperti kembali ke suasana Surabaya yang hangat dan ramah.
Tak hanya soal rasa, pengalaman makan tahu tek itu sendiri selalu membawa kenangan tersendiri. Dengan porsi yang cukup besar, tahu tek bisa mengenyangkan perut, apalagi kalau dimakan bersama kerupuk yang renyah. Pedagang tahu tek yang ramah, dengan gerobaknya yang selalu terparkir di pinggir jalan, menambah kesan autentik dari makanan ini. Bahkan, kadang saya sampai ikut antri hanya untuk mendapatkan seporsi tahu tek yang sudah ditunggu-tunggu.
Tahu Tek: Simbol Kuliner Surabaya yang Tak Pernah Pudar
Pernah nggak sih, kalian merasa bahwa ada makanan yang terasa seperti simbol dari sebuah kota atau daerah? Nah, buat saya, tahu tek adalah salah satu simbol kuliner dari Surabaya. Meski sudah banyak makanan khas lainnya yang juga populer, rasa tahu tek tetap punya tempat spesial di hati banyak orang, termasuk saya. Sebagai orang yang menyukai kuliner lokal, saya merasa bahwa tahu tek bukan sekadar makanan. Ini adalah bagian dari budaya dan sejarah Surabaya yang tidak bisa dilupakan.
Bahkan, banyak orang yang menjadikan tahu tek sebagai oleh-oleh khas Surabaya. Kalau kalian sedang berkunjung ke kota pahlawan ini, tak lengkap rasanya kalau belum mencicipi tahu tek. Saya pribadi selalu mencari pedagang tahu tek favorit setiap kali berada di Surabaya, dan itu sudah jadi ritual. Tahu tek pun kini telah bertransformasi menjadi kuliner yang tak hanya disukai oleh warga Surabaya, tapi juga oleh wisatawan yang datang dari berbagai daerah.
Bahkan beberapa restoran modern sekarang ini mulai menyajikan tahu tek dengan berbagai inovasi. Saya pernah mencoba tahu tek dengan isian daging ayam atau ikan, bukan hanya tahu dan telur. Rasanya? Tetap nikmat, meskipun ada sentuhan baru. Namun, saya tetap merasa bahwa tahu tek yang paling enak adalah yang original, yang dijual oleh pedagang kaki lima di pinggir jalan.
Mengapa Tahu Tek Begitu Diminati?
Bagi saya, tahu tek tak hanya soal rasa, tapi juga pengalaman. Rasanya yang gurih, pedas, dan sedikit manis berpadu menjadi satu. Lontong yang lembut dan tahu yang renyah menambah sensasi makan yang tak bisa ditemukan di makanan lain. Tapi yang paling seru dari tahu tek adalah proses membuatnya. Di tempat-tempat tertentu, kita bisa melihat bagaimana pedagang membuat tahu tek dengan cepat, mulai dari memotong tahu, menambahkan bumbu, hingga menyiramkan tauco yang kental di atasnya. Sambil menikmati, kita bisa mendengar suara ketukan dari sendok atau alat lainnya yang digunakan untuk meracik bumbu.
Tahu tek juga memiliki keunggulan lain, yaitu harganya yang terjangkau. Ini juga yang membuat makanan ini tetap bertahan hingga bertahun-tahun, bahkan hingga sekarang. Harganya yang ramah di kantong menjadikannya pilihan utama bagi mereka yang ingin makan enak tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.
Yang tak kalah menarik, tahu tek juga bisa dimodifikasi sesuai selera. Beberapa pedagang menambahkan kerupuk yang renyah, ada yang menambahkan sambal, dan ada juga yang memperkaya dengan tambahan kacang tanah tumbuk. Variasi seperti ini membuat tahu tek tetap menarik dan tidak pernah membosankan.
Tahu Tek dan Warisan Budaya Surabaya
Bagi saya, tahu tek adalah lebih dari sekadar makanan. Ini adalah bagian dari warisan budaya yang harus terus dijaga. Tahu tek yang sudah ada sejak zaman kolonial ini telah melewati berbagai perubahan zaman, namun tetap bisa mempertahankan kesederhanaannya. Makanan ini menjadi simbol dari kekayaan kuliner Surabaya yang tidak hanya enak, tapi juga memiliki cerita sejarah yang mendalam.
Meskipun sekarang kita bisa menemui berbagai jenis makanan dengan rasa yang lebih modern dan inovatif, saya merasa bahwa tahu tek tetap memiliki tempat yang istimewa. Seperti halnya kuliner-kuliner khas lainnya, tahu tek mengajarkan kita untuk lebih menghargai keanekaragaman kuliner lokal yang kaya akan cita rasa.
Mungkin, kalian yang belum pernah mencoba tahu tek, kini bisa merasakannya langsung. Tahu tek berasal dari Surabaya, dan meskipun sudah banyak yang menjualnya di berbagai tempat, rasa autentiknya hanya bisa didapatkan di kota asalnya. Jika kalian berkesempatan untuk berkunjung ke Surabaya, jangan lupa untuk mampir ke pedagang tahu tek. Saya yakin, kalian akan langsung jatuh cinta pada makanan legendaris ini.
Ingat, tahu tek bukan hanya soal rasa, tapi juga soal pengalaman menikmati makanan yang telah mengakar kuat dalam sejarah Surabaya. Setiap suapan tahu tek adalah cerita tentang tradisi, budaya, dan warisan kuliner yang patut untuk dilestarikan.
0 Komentar