Makanan Khas Jogja Apem: Kelezatan Tradisional yang Penuh Makna

Makanan Khas Jogja Apem: Kelezatan Tradisional yang Penuh Makna

Nyicip.id - Jogja tidak hanya dikenal dengan keindahan budaya dan wisatanya, tetapi juga dengan kuliner khas yang memiliki makna mendalam. Salah satu makanan khas yang sangat populer di Jogja adalah apem. Makanan ini bukan hanya sekedar camilan, melainkan juga bagian dari tradisi dan filosofi yang hidup di masyarakat Yogyakarta. Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam tentang makanan khas Jogja apem, mengapa apem menjadi favorit banyak orang, serta bagaimana sejarah dan filosofi di baliknya berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Apem?

Apem adalah kue tradisional yang terbuat dari campuran tepung beras, tepung terigu, gula merah, kelapa parut, dan ragi. Memiliki tekstur yang kenyal dan lembut, apem memiliki rasa manis yang khas. Meskipun secara visual tampak serupa dengan kue cubir, apem memiliki cara pembuatan yang berbeda dan cita rasa yang unik.

Biasanya, apem digunakan dalam berbagai acara adat, seperti ulang tahun, pernikahan, dan upacara tradisional lainnya. Dalam bahasa Jawa, kata "apem" sendiri berarti "terangkat" atau "naik", yang mencerminkan harapan akan keberkahan dan kehidupan yang lebih baik.

Proses Pembuatan Apem yang Sederhana namun Memikat

Pembuatan apem dapat dibilang cukup sederhana, namun memerlukan kesabaran dan ketelatenan. Bahan-bahan seperti tepung terigu, tepung beras, gula merah, kelapa parut, dan ragi dicampurkan hingga merata. Setelah itu, adonan tersebut didiamkan sejenak agar ragi bekerja dan menghasilkan tekstur apem yang empuk.

Proses pemanggangan apem biasanya dilakukan dengan menggunakan tungku arang, meskipun saat ini sudah banyak yang menggunakan kompor gas untuk kenyamanan. Apem dipanggang dalam cetakan kecil hingga permukaannya berwarna kecoklatan. Durasi pemanggangan sekitar 10 hingga 15 menit, yang menghasilkan aroma menggugah selera. Biasanya, apem disajikan dengan kelapa parut atau sirup gula merah untuk menambah cita rasa manisnya.

Makna Filosofis di Balik Apem

Apem bukan hanya sekedar kue biasa. Di balik kesederhanaannya, apem memiliki makna filosofis yang sangat mendalam. Dalam banyak acara tradisional di Jogja, apem digunakan sebagai simbol harapan akan keberkahan dan kesejahteraan. Misalnya, dalam tradisi "selametan", yang merupakan upacara untuk merayakan kelahiran, pernikahan, atau acara penting lainnya, apem menjadi salah satu hidangan wajib.

Menurut Chef Yulianto, seorang ahli kuliner tradisional dari Yogyakarta, "Apem adalah cerminan dari keberagaman budaya dan rasa manis yang mencerminkan kesejahteraan. Rasa manis dari gula merah yang digunakan dalam apem memiliki simbol tersendiri, yang selalu dikaitkan dengan permohonan untuk hidup yang lebih baik."

Varian Apem yang Tersedia di Jogja

Seiring berjalannya waktu, apem mengalami berbagai variasi, baik dari segi rasa maupun bentuk. Di Jogja, terdapat beberapa jenis apem yang sering ditemui, antara lain:

  • Apem Gede: Apem ini memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan apem biasa dan sering digunakan dalam acara besar atau sebagai sesaji dalam upacara adat.
  • Apem Balita: Varian apem ini lebih kecil dan praktis. Biasanya, apem balita dibuat untuk acara yang lebih sederhana seperti arisan atau pertemuan keluarga.
  • Apem Kukus: Berbeda dengan apem panggang, apem kukus dibuat dengan cara dikukus, memberikan tekstur yang sedikit berbeda namun tetap lezat.
  • Apem Berwarna: Untuk menambah daya tarik, apem sering diberi warna alami seperti hijau dari daun pandan, merah dari buah bit, atau kuning dari kunyit, yang tidak hanya memperindah tampilan, tetapi juga menambah rasa yang lebih menarik.

Apem sebagai Oleh-Oleh Khas Jogja

Apem juga dikenal sebagai oleh-oleh khas Jogja yang banyak diburu oleh wisatawan. Banyak pedagang yang menjual apem dalam berbagai varian dan kemasan menarik, sehingga menjadi buah tangan yang sempurna bagi mereka yang berkunjung ke Jogja. Keberadaan apem di pasar-pasar tradisional, seperti di Malioboro atau sekitar Keraton Yogyakarta, membuatnya mudah ditemukan.

Makanan ini juga cocok disantap dengan teh atau kopi di sore hari. Rasanya yang manis dan teksturnya yang kenyal menjadikan apem favorit banyak orang, baik dari kalangan muda maupun tua. Harga yang terjangkau dan cita rasa yang otentik menjadikan apem sebagai pilihan yang sempurna untuk dibawa pulang setelah berkunjung ke kota ini.

Keunikan Apem yang Tak Terlupakan

Meskipun dunia kuliner kini dipenuhi dengan berbagai inovasi dan makanan modern, apem tetap menjadi pilihan yang dicari oleh banyak orang. Kelezatan dan makna yang terkandung dalam setiap gigitannya menjadikan apem lebih dari sekedar makanan. Apem adalah simbol dari kebersamaan, harapan, dan tradisi yang hidup di tengah-tengah masyarakat Jogja.

Keberagaman bentuk dan rasa apem, serta kemudahan dalam menemukannya di berbagai sudut kota Jogja, membuat makanan ini tetap eksis dan dicintai. Selain itu, apem juga menjadi bagian dari warisan budaya yang perlu dilestarikan oleh generasi mendatang. Dengan terus menikmati apem, kita tidak hanya menikmati rasa, tetapi juga turut menjaga kelestarian tradisi kuliner yang telah ada selama berabad-abad.

Apabila Anda berkesempatan berkunjung ke Jogja, jangan lewatkan untuk mencicipi makanan khas Jogja apem yang penuh dengan kelezatan dan makna budaya ini. Rasanya yang manis dan teksturnya yang kenyal akan membuat Anda merasakan kehangatan khas Jogja, sekaligus menjadi bagian dari cerita sejarah dan tradisi kota ini.

Makanan khas Jogja apem ini memberikan gambaran tentang kuliner yang tidak hanya nikmat di lidah, tetapi juga kaya akan filosofi dan budaya yang menggugah.

Posting Komentar

0 Komentar